Minggu, 21 September 2014
Posted by cannyvag on 3:08 PM with No comments
Media penyimpanan sekunder, sering disebut dengan memori eksternal komputer. Komputer menggunakan kanal input/output untuk mengakses media penyimpanan sekunder dan mentransfer data yang diinginkan dengan menggunakan area intermediate di dalam memori internal atau media penyimpanan primer. Memori eksternal tidak akan kehilangan datanya ketika device-nya dalam kondisi tidak menyala. Sifat ini disebut dengan istilah non-volatile. Lebih murah dibanding memori internal. Media penyimpanan sekunder biasanya diformat berdasarkan format file system, yang menyediakan keperluan abstraksi untuk mengorganisasikan data menjadi files dan directories, juga informasi tambahan (metadata) yang menjelaskan owner dari file-file tertentu, waktu akses, access permissions, dan informasi lainnya. Jenis Media Penyimpanan Sekunder Dari segi teknik pengaksesan, terdapat dua jenis media penyimpanan, yaitu: • Serial/Sequential Access Storage Device (SASD) Adalah memori sekunder yang tidak dapat diakses secara langsung di posisinya. Pengaksesannya harus urut. Dibanding memori internal atau primer, kelebihannya adalah kapasitas data yang dapat ditampung lebih besar dan harga per bit informasi yang dapat direkam lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan yang lebih lambat. Contoh media jenis ini adalah magnetic tape, punch card, paper tape. • Direct Access Storage Device (DASD) Dibanding memori primer, jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan jenis SASD namun memori sekunder jenis ini dapat diakses langsung di posisinya. Contohnya adalah magnetic disk, optical disk, dan flash memory. Teknologi media penyimpanan data sekunder yang digunakan secara umum adalah berjenis magnetik dan optikal. Berikut penjelasan tentang teknologi-teknologi tersebut: • Magnetik Media penyimpanan magnetik menggunakan pola magnetisasi yang berbeda pada permukaan yang dilapisi magnetik untuk menyimpan informasi. Memiliki karakterisitik non-volatil. Informasi diakses menggunakan satu atau lebih read/write head yang berisi satu atau lebih transduser rekaman. Sebuah read/write head hanya meng-cover satu bagian dari permukaan sehingga head atau medium atau keduanya harus dipindahkan relatif ke yang lain untuk tujuan mengakses data. Perkembangan media penyimpanan magnetik: Penemuan-penemuan media penyimpanan magnetik: Wire (1896), Tape (1928), Drum (1932), Ferrite core (1949), Hard disk (1956), Stripe card (1956), MICR (1956), Thin-film (1962), CRAM (1962), Twistor (1968), Floppy disk (1969), Bubble (1970), MRAM (1995), Racetrack (2008). Contoh media penyimpanan magnetik: - Disket Floppy Disket floppy merupakan media penyimpan data yang paling banyak dipakai pada mikrokomputer. Menurut ukurannya, disket floppy terdiri atas disket yang berukuran 5,25 dan 3,5 inci. Akan tetapi yang umum dipakai dewasa ini ialah disket floppy yang berukuran 3,5 inci. Disket floppy berukuran 3,5 inci ada yang berkapasitas 720 KB (low density), ada yang berkapasitas 1, 44 MB (high density). Sekarang sudah dikeluarkan pula disket berukuran 3,5 yang mempunyai kapasitas 2,0 MB. Disket floppy mempunyai notch (tekukan atau lubang) yang berfungsi untuk mencegah penulisan ke disket, atau untuk melindungi data. Perlindungan data dalam disket floppy dinamai write protection. Disket yang dilindungi dengan write protection ini tidak dapat ditulis oleh komputer, sehingga data yang ada di dalam terhindar dari perubahan, terutama perubahan akan kesalahan atau ketidak sengajaan. Write protection ini sangat diperlukan untuk pengamanan data di dalam disket pada saat mau menjalankan disket floppy tersebut. Untuk menjalankan disket floppy ini, komputer harus dilengkapi dengan disk-drive (penggerak disket). Penggerak disket biasanya dipasang di bagian depan kotak komputer. Ukuran penggerak disket ini disesuaikan dengan ukuran disket. Dengan demikian, disket floppy ini tidak bersifat tetap di dalam komputer, artinya disket tersebut harus dikeluar-masukkan pada saat mengoperasikannya. - Hard Disk Biasa disebut juga dengan cakram keras berbentuk piringan hitam terbuat dari alumunium dan dilapisi bahan magnetic. Hard disk sudah menjadi komponen utama dari PC untuk sistem operasi. Komponen-komponen bagian hard disk terdiri dari sebuah jarum untukmembaca data di cakram. Mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar dari floppy disk.Kecepatan putarannya bervariasi, ada yang 5400 putaran per menit bahkan ada yang sampai 7200 putaran per menit. Kemampuan sebuah hardisk biasanya ditentukan oleh banyaknya data yang bisa disimpan. Besarnya bervariasi, mulai dari puluhan GB hingga 2 TB. 1 TB sama dengan 1000 GB, 1 GB sama dengan 1000 MB, sedangkan 1 MB sama dengan 1000 KB. Adapula media penyimpanan magnetik yang lain berupa: - Zip Drive merupakan media penyimpanan magnetic dengan head yang sangat kecil dan dapat menampung data hingga 750 MB. - Memory Card (Flash Memory Card) merupakan media penyimpanan yang banyak dipakai pada peralatan computer dan elektronik, seperti kamera digital, laptop, handphone, ipod serta video gam console. - USB Flash disk (Flash drive atau USB Keys) memiliki kapasitas data yang besar, tidak gampang rusak, serta berukuran kecil hingga mudah dibawah. • Optikal Penyimpanan data atau dokumen dengan menggunakan Optical Disk (optical storage) pada prinsipnya adalah memanfaatkan suatu sinar laser berkekuatan tinggi untuk menuliskan data pada disk atau tape, dengan membakar lobang-lobang microscopic, yang dinamai pits pada permukaannya. Data kemudian dibaca dengan suatu sinar laser berkekuatan rendah. Cara yang sama dipakai dalam menginterpretasikan informasi pada kertas-kertas dan kartu dengan menggunakan refleksi cahaya atau sinar untuk mendeteksi ada tidaknya sebuah lobang ( McDonell, 1993 : 7-10). Dengan teknologi tersebut, penyimpanan data dengan menggunakan edia optik menjadi populer karena dipandang efektif dan efisien. Optical storage dapat menjadi suatu alternatif pembiayaan yang efektif untuk semua jenis data. (Koulopoulos, 1995 : 129). Untuk data yang volumenya besar, penyimpanan dengan menggunakan Optical Disk jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan penyimpanan pada Magnetic Disk. Selain pertimbangan biaya, faktor kapasitas simpan, kenyamanan, dan kecepatan akses menjadi alasan yang tepat untuk menggunakan Optical Disk sebagai penyimpan data. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Optical Disk tersebut, mengakibatkan pengembangan media ini terus dilakukan dengan munculnya berbagai tipe media optik. Berikut ini adalah beberapa media penyimpanan optik: - Compact Disk (CD) - Digital Versatile Disk (DVD) - BluRay Disk (BDD) - High Density Digital Versatile Disk (HD-DVD). Masing-masing medium terbagi ke dalam beberapa kategori, tergantung pada sifatnya, apakah bisa ditulisi ulang atau tidak. Medium yang dapat ditulisi, ditambah dengan sebutan “Recordable”, sehingga menjadi CD-R, DVD-R, BDD-R, dan HD-DVD-R. Untuk medium yang hanya bisa dibaca, ditambah dengan sebutan “Read Only Memory”, sehingga menjadi CD-ROM, DVD-ROM, BDD-ROM, dan HD-DVD-ROM. Sementara itu, untuk medium yang bisa ditulisi ulang, diberi tambahan “Rewritable”, sehingga menjadi CD-RW, DVD RW, BDD-RW, dan HD-DVD-RW. Khusus untuk media DVD, ada juga istilah “Random Access Memory”, sehingga menjadi DVD RAM, meski kini jarang dipakai. Seiring dengan banyaknya media penyimpanan sekunder yang semakin fleksibel dan berkapasitas besar, ada pula media penyimpanan sekunder hasil dari perkembangan teknologi cloud computing atau disebut cloud storage Cloud Storage adalah media penyimpanan online, di mana Anda dapat menyimpan data pada server virtual yang tersedia. Dengan adanya Cloud Storage, Anda tidak perlu lagi menyimpan data Anda pada hard drive, CD, ataupun hardware lainnya. Anda tinggal menyimpan data Anda pada remote database yang disediakan oleh pihak ketiga, untuk mengaksesnya Anda hanya memerlukan koneksi internet. Menggunakan Cloud Storage sebagai media penyimpanan data akan memberikan Anda beberapa keuntungan, di antaranya : • Anda dapat mengakses data Anda yang tersimpan pada Cloud Storage dari manapun dan kapanpun, selama ada koneksiinternet. • Anda tidak perlu repot-repot membawa banyak CD atau membawa hard disk eksternal, karena data Anda tersimpan pada database virtual. • Jika diperlukan, Anda dapat berbagi data Anda yang tersimpan pada Cloud Storage dengan mudah. • Data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun media penyimpanan primer dan sekunder kita rusak. Namun, disamping keuntungan yang bisa didapatkan, Cloud Storage juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan yang paling utama terletak pada hal keamanan. Untuk menyimpan data Anda pada Cloud Storage ini tentunya Anda diharuskan membuat sebuah akun. Setiap akun dilindungi oleh password yang bisa saja diketahui orang lain jika Anda tidak berhati-hati, sehingga besar kemungkinan akun Anda dapat dibuka oleh orang lain. Kelemahan lain adalah gangguan yang terjadi pada saat mengakses data Anda pada Cloud Storage, hal ini dapat disebabkan oleh koneksi internet yang bermasalah atau server yang sedang down. Yang terakhir, untuk mengakses data Anda pada Cloud Storage diperlukan koneksi internet, sehingga tanpa koneksi internet Anda tidak dapat mengakses data Anda. Sampat saat ini terdapat beberapa provider yang menyediakan layanan Cloud Storage yang mungkin familiar di telinga Anda, namun Anda tidak menyadari kalau layanan yang mereka berikan itu merupakan layanan Cloud Storage. Beberapa diantaranya adalah Evernote, Google Docs, Flickr dan Picasa, RapidShare, 4Shared, dan masih banyak lagi. Kebutuhan storage diantara pengguna komputer bervariasi. Home user, small office/home office user, dan mobile user tipikalnya memiliki kebutuhan storage yang jauh lebih kecil daripada user enterprise. Sebagai contoh, seorang home user mungkin membutuhkan storage dengan kapasitas 320 GB (billion bytes), untuk menyimpan data-data seperti foto digital, appointment, schedule, informasi kontak dan alamat, korespondensi seperti surat-surat, pesan email, tax record, dan web pages. Sementara user enterprise mungkin memerlukan 50 PB (quadrillion bytes), umumnya untuk menyimpan laporan-laporan, order dan invoice, vendor payment, data penggajian, data inventory, presentasi, quotations, kontrak, diagram, drawing, blueprint, design, literatur marketing, corporate newsletter, dan katalog produk. Untuk menghemat pemakaian kapasitas hard disk drive pada komputer, para pengguna dapat memanfaatkan berbagai macam media penyimpanan sekunder untuk menyimpan data-data berdasarkan jenisnya. Seperti tape untuk backup data, optical disk untuk menyimpan software, film, dan musik. Memory card dan USB flash drive untuk foto digital atau data-data yang akan di-transport/dipindahkan ke komputer yang lain. Hard disk untuk menyimpan sistem operasi, software aplikasi, data dan informasi pengguna. Atau selama anda terkoneksi dengan internet dan data yang disimpan tidak terlalu bersifat rahasia, cloud storage bisa menjadi media penyimpanan yang lebih hemat. Daftar Pustaka: http://muhamadamru.wordpress.com/2013/10/12/media-penyimpanan-optik/ http://deastiyatin.blogspot.com/2013/03/perkembangan-media-penyimpanan-sekunder.html Shelly, Gary B., Vermaat, Misty E. 2011. Discovering Computers: Living in a Digital World, Chapter 7. Boston: Course Technology. http://cloudindonesia.blogdetik.com/mengenal-cloud-storage/ http://www.mandalamaya.com/sejarah-cloud-computing/
Categories: Sistem Informasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar